Jumat, 04 Desember 2009

Daftar Orang Terkaya Di Indonesia

0 komentar
JAKARTA - Belakangan ini para investor mencintai Indonesia. Pasalnya indeks saham yang diperdagangkan berdenominasi rupiah dalam 12 bulan terakhir mampu meroket hingga 115 persen. Inilah hal yang paling menggiurkan, gain-nya begitu besar.

Semenjak krisis global yang bermuara di Amerika Serikat, Asia menjadi ranah terbaik. Posisi nomor satu diduduki China. Pilihan negara lainnya adalah Indonesia. Alasannya, funda mental ekonomi Tanah Air lebih baik dari perkiraan pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia. Stabilitas dirasakan investor pada Juli lalu, sesaat Susilo Bambang Yudhoyono terpilih kembali menjadi presiden. Ketahanan umum resesi global yang menyeret banyak korban pun tidak terjadi di Indonesia.

Tidak mengherankan jika kemudian nasib pebisnis papan atas di Tanah Air menjadi melambung. Berdasarkan majalah Forbes, nilai rata-rata kekayaan para taipan bertambah menjadi USD42 miliar dari kekayaan USD21 miliar tahun lalu. Setidaknya tercatat, kekayaan sembilan taipan dalam negeri naik 300 persen dibanding pada 2008.

Kini terditeksi Indonesia memiliki 12 miliarder dengan total kekayaan sekira USD28 miliar. Padahal tahun sebelumnya hanya tujuh miliarder saja. Konglomerat yang masuk dalam jajaran orang terkaya tahun ini antara lain Low Tuck Kwong, pengusaha batu bara Bayan Resources. Bagaimana tidak, nilai sahanya yang meningkat 474 persen dalam satu tahun terakhir. Ini sebuah angka yang fantastis.

Miliarder batu bara lainnya adalah Aburizal Bakrie, yang tak lain adalah pemilik PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Sahamnya meroket, dan membuat dirinya kembali mendapatkan status miliarder pada tahun ini, setelah pada 2008 hampir kehilangan masa keemasan dalam krisis kredit global.

Berikut daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes:

1. R Budi & Michael Hartono, kekayaan USD7 miliar.
2. Martua Sitorus, kekayaan USD3 miliar.
3. Susilo Wonowidjojo, kekayaan USD2,6 miliar.
4. Aburizal Bakrie, kekayaan USD2,5 miliar.
5. Eka Tjipta Widjaja, kekayaan USD2,4 miliar.
6. Peter Sondakh, kekayaan USD2,1 miliar.
7. Putera Sampoerna, kekayaan USD2 miliar.
8. Sukanto Tanoto, kekayaan USD1,9 miliar.
9. Anthoni Salim, kekayaan USD1,4 miliar.
10. Soegiharto Sosrodjojo, kekayaan USD1,2 miliar.
11. Low Tuck Kwong, kekayaan USD1,18 miliar.
12. Eddy William Katuari, kekayaan USD1,100 miliar.
13. Chairul Tanjung, kekayaan USD990 juta.
14. Garibaldi Thohir, kekayaan USD930 juta.
15. Theodore Rachmat, kekayaan USD900 juta.
16. Edwin Soeryadjaya, kekayaan USD800 juta.
17. Trihatma Haliman, kekayaan USD750 juta.
18. Ciliandra Fangiono, kekayaan USD710 juta.
19. Arifin Panigoro, kekayaan USD650 juta.
20. Murdaya Poo, kekayaan USD600 juta.
21. Hashim Djojohadikusumo, kekayaan USD500 juta.
22. Kusnan & R, kekayaan USD Kirana, kekayaan USD480 juta.
23. Prajogo Pangestu, kekayaan USD475 juta.
24. Harjo Sutanto, kekayaan USD470 juta.
25. Mochtar Riady, kekayaan USD440 juta.
26. Eka Tjandranegara, kekayaan USD430 juta.
27. Ciputra, kekayaan USD420 juta.
28. Hary Tanoesoedibjo, kekayaan USD410 juta.
29. Sandiaga Uno, kekayaan USD400 juta.
30. Boenjamin Setiawan, kekayaan USD395 juta.
31. Alim Markus, kekayaan USD350 juta.
32. Aksa Mahmud, kekayaan USD330 juta.
33. Sutanto Djuhar, kekayaan USD325 juta.
34. Kartini Muljadi, kekayaan USD320 juta.
35. Soegiarto Adikoesoemo, kekayaan USD300 juta.
36. George Santosa Tahija & Sjakon George Tahija, kekayaan USD290 juta.
37. Paulus Tumewu, kekayaan USD280 juta.
38. Husain Djojonegoro, kekayaan USD260 juta.
39. Bachtiar Karim, kekayaan USD250 juta.
40. Kris Wiluan, kekayaan USD240 juta.(rhs)

Sumber:http://economy.okezone.com/read/2009 kalo gak bisa lewat http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2874746

Biografi Sang Presiden "SBY'

0 komentar
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.

Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).

Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).

Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.

Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit.

Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur.

Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)

Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).

Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabat Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995). Tak lama kemudian, SBY dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995). Beliau menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).

Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6. (Dari Berbagai Sumber)

Sumber:http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/idx.asp?presiden=sby

23 Kematian Aneh

0 komentar
Ini Beberapa Kematian Aneh Yang Pernah Terjadi


1. Meninggal karena berniat menggapai bayangan bulan di air
Penyair Cina Li Po (abad VII-VIII Masehi) merupakan penyair terkenal yang gemar mabuk-mabukan. Suatu saat ia sedang mabuk waktu naik perahu melewati sungai Yangtze. Ia melihat bayangan bulan di air. Karena mabuk, ia berusaha menggapai bayangan itu untuk memeluknya, namun gagal. Alhasil ia jatuh ke air dan tenggelam.

2. Meninggal karena janggut
Hans Steininger merupakan orang Austria yang terkenal karena janggutnya yang terpanjang di dunia. Panjangnya sekitar 140 cm. Pada suatu hari di tahun 1567, terjadi kebakaran yang mengharuskan semua orang lari. Beliau lupa mengikat janggutnya yang panjang. Karena terburu-buru, ia menginjak janggutnya sendiri dan terjatuh. Lehernya patah dan ia pun tewas seketika.

3.Meninggal karena menahan buang air kecil
Tycho Brahe (1546-1601) adalah seorang ahli astronomi. Pada tahun 1601, ia sedang menghadiri jamuan makan besar yang sangat lama, di Praha (sekarang Ceko). Adat pada masa itu meyakini bahwa kabur di tengah jamuan makan, termasuk untuk buang air, adalah sangat tidak sopan. Akibatnya beliau terpaksa menahan buang air kecil selama jamuan. Kandung kemihnya melebar sampai ambang batas, dan terjadilah infeksi (sistitis) yang fatal. Beliau meninggal 11 hari kemudian.

4.Meninggal karena tongkat konduktor
Jean Baptiste Lully merupakan konduktor yang memimpin orkestra pada perayaan kesembuhan Louis XIV dari sakitnya pada tahun 1687. Karena terlalu bersemangat, ia menjatuhkan tongkat konduktor tepat pada ibu jari kakinya. Terjadi abses (infeksi dengan nanah) dan diikuti gangren (pembusukan). Lully menolak amputasi, dan akhirnya ia pun tewas karena infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.

5.Meninggal karena lidah tergigit
Allan Pinkerton (1819-1884) adalah seorang agen detektif yang terkenal dengan Pinkerton detective agency-nya. Suatu hari ia sedang berjalan di trotoar. Ia terpeleset. Tidak sengaja lidahnya tergigit, dan terjadilah infeksi yang kemudian membunuhnya.

6.Meninggal karena menendang peti
Mirip dengan Lully, tapi ini terjadi di awal abad 20 pada Jack Daniel, seorang pengusaha whiskey terkenal dari Tennessee, Amerika Serikat. Pada suatu subuh ia ingin membuka salah satu peti, namun ia lupa nomor kombinasinya. Ia mengamuk dan menendang peti tersebut. Salah satu jarinya terluka, meradang (infeksi), dan akhirnya menewaskannya.

7.Meninggal karena kulit jeruk
Bobby Leach (1858-1926) adalah seorang stunter. Ia juga orang kedua di dunia yang berhasil menaklukkan air terjun Niagara dengan barrel-nya. Ia meninggal tahun 1926, dua bulan setelah tungkainya diamputasi. Mengapa? Ternyata ia terpeleset akibat menginjak kulit jeruk di jalanan, di Selandia Baru. Tungkainya patah dan terjadi infeksi berat. Saat itu belum ada antibiotik….

8.Meninggal karena parasut gagal mengembang
Pada tahun 1912 Franz Reichelt mengklaim dirinya berhasil mengembangkan jaket berparasut. Suatu penemuan baru. Ia ingin mencobanya dengan melompat dari puncak menara Eiffel. Sebelumnya ia berencana memakai boneka, namun akhirnya tidak jadi. Ia memutuskan menjajal sendiri jaket tersebut. Ternyata, seperti yang dikhawatirkan banyak orang, jaket itu tak berfungsi dan ia pun tewas seketika.

9.Meninggal setelah diracun, ditembak 4 kali, dipukul, dan akhirnya tenggelam
Grigori Rasputin (1869-1916) mula-mula diracun dengan sianida. Dosisnya setara untuk menewaskan 10 orang. Tapi karena diketahui kemudian bahwa sianidanya sudah rusak oleh pemanasan makanan, ia tidak mati. Lalu ia ditembak dari belakang oleh Felix Yusupov dan teman-temannya. Ia tidak mati juga. Ia ditembak lagi 3 kali, tapi tidak mati juga. Akhirnya Rasputih dipukul dengan tongkat dan akhirnya ditenggelamkan ke Sungai Neva yang dingin. Dari hasil autopsi, sebab kematian sebenarnya adalah tenggelam.

10.Meninggal karena bola bisbol
Ray Chapman (1891-1920) dikenal sebagai satu-satunya pemain yang tewas dalam pertandingan bisbol. Ia tewas karena kepalanya kena lemparan bola dari Carl Mays. Pada saat itu, bola bisbol selalu dilumuri tanah oleh pelempar bola sebelum dilemparkan, untuk mempersulit lawan melihat bolanya.

11. Meninggal karena selendang
Isadora Duncan (1877-1927) dikenal sebagai tokoh tarian modern. Ia gemar mengenakan selendang pada saat bepergian. Pada September 1927, ia sedang naik mobil, dengan jendela terbuka (!) dan mobil bergerak dalam kecepatan tinggi. Saat itu ia memakai selendang yang berukuran besar. Karena selendangnya “terbang” sampai ke ban mobil, ia tercekik seketika dari jendela mobil.

12. Meninggal saat membicarakan Hitler
Pada tahun 1943, seorang kritikus nazisme dan fasisme bernama Alexander Woolcott meninggal setelah mengalami serangan jantung saat tengah membicarakan Adolf Hitler.

13. Meninggal di panggung konser
Leslie Harvey, gitaris Stone the Crows, meninggal pada tahun 1972 karena tersengat listrik dari mikrofon yang ia gunakan di panggung konser.

14. Meninggal saat siaran TV
Christine Chubbuck (1944-1974) merupakan satu-satunya reporter televisi yang meninggal di tengah siaran langsung televisi. Ia menembak kepalanya sendiri pada siaran Suncoast Digest (WXLT-TV) tanggal 15 Juli 1974 dengan revolver 38 mm. Chubbuck sebelumnya memang sudah bermasalah dengan depresi yang berlarut-larut.

15. Meninggal karena “dibunuh robot
Robert Williams sedang berusaha mengambil suatu barang di rak penyimpanan Ford Motor’s Flat Rock karena robot sedang tidak berfungsi. Tiba-tiba robot bergerak dan lengan robot tersebut membentur kepala Williams. Ia tewas seketika pada 25 Januari 1979. Hanya 2 tahun berselang, kecelakaan serupa terjadi di Jepang. Kenji Urada gagal mematikan robot yang akhirnya secara tidak sengaja mendorong tubuhnya ke dalam mesin giling (!).

16. Meninggal karena terpenggal helikopter
Victor Morrow (1929-1982) dan 2 orang aktor anak yang bersamanya tewas karena terpenggal baling-baling helikopter saat sedang syuting untuk film Twilight Zone, pada tahun 1982. Kasus ini mendorong pemerintah Amerika Serikat merevisi undang-undang perlindungan tenaga kerja anak dan peraturan keamanan serta jaminan keselamatan di lokasi syuting.

17. Meninggal karena kaktus
Masih tahun 1982, David Grundman dan seorang temannya sedang pergi berburu kaktus. Mereka bertemu sebuah kaktus besar. Kaktus ini adalah kaktus Saguaro setinggi hampir 8 meter yang berumur kira-kira 100 tahun. Di depannya ada sebuah kaktus kecil. Mereka menembaki kaktus kecil dulu, berhasil. Sekarang giliran yang besar. Tapi yang terjadi, malah kaktus raksasa tadi tertembak sampai bolong, dan akhirnya jatuh menimpa Grundman. Ia meninggal seketika. Benar-benar balas dendam oleh kaktus!

18. Meninggal karena tutup botol
Tennessee Williams (1911-1983), penulis drama Amerika Serikat, tewas karena tercekik tutup botol yang tertelan saat ia mabuk di sebuah hotel di New York. Hal ini diduga berkaitan dengan kebiasaannya menaruh tutup botol di kedua mata dan mulutnya saat sedang minum-minum.

19. Meninggal saat melawak
Dick Shawn (1924-1987) sedang melawak tentang kampanye politik di Amerika Serikat. Setelah mengatakan “I will not lay down on the job!” (Saya tidak akan meletakkan jabatan!), ia langsung terbaring di lantai. Penonton mengira itu adalah bagian dari lelucon. Tapi karena ia tak bangun-bangun lagi, beberapa petugas panggung pun memeriksanya dan melakukan bantuan napas darurat. Tidak lama kemudian ia pun meninggal.

20. Meninggal saat “rekonstruksi”
Pada tahun 1991, seorang wanita Thailand berusia 57 tahun bernama Yooket Paen, terpeleset kotoran sapi sedang berjalan di kebunnya. Setelah itu ia terpegang sebuah kabel telanjang (tanpa bungkus), dan tersengat listrik sampai meninggal. Setelah pemakamannya, adik Paen datang ke kebun tersebut. Ia juga terpeleset kotoran sapi yang sama, terpegang kabel yang sama, dan meninggal juga.

21. Meninggal karena domba
Pada tahun 1999, Betty Stobbs sedang memberi makan domba-dombanya dengan sepeda motor. Makanan untuk para domba tersebut terletak di bak belakang sepeda motornya. Saat itu, domba-domba tersebut rupanya sedang kelaparan. Mereka pun menyerbu bak belakang tersebut, sampai-sampai Stobbs terlempar ke jurang sedalam 30 meter. Ia belum meninggal karena “lemparan” ini. Namun ke mana sepeda motornya? Ternyata ada tepat di belakangnya, dan ia pun tewas tertimpa sepeda motornya sendiri.

22. Meninggal karena rak buku
November 2006, Mariesa Weber (38 tahun) diduga hilang. Sudah 2 minggu ia tidak ditemukan keluarganya (padahal ia tewas di rumah sendiri!). Namun akhirnya ia ditemukan berada di bawah tumpukan rak buku yang jatuh. Tampaknya ia sedang berusaha mencolok kabel televisi ke colokan listrik, yang hanya bisa dicapai dengan berdiri di atas meja tulis di sebelah rak buku. Namun celakanya ia jatuh dengan kepala lebih dulu, dan rak bukunya ikut jatuh menimpa Weber.

23. Meninggal karena game online
Pada tahun 2005, Lee, seorang Korea Selatan berusia 28 tahun, tewas setelah 50 jam nonstop bermain Starcraft di sebuah warnet di Daegu. Starcraft adalah game online.

Sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2494516

Minggu, 29 November 2009

Jemaah Haji 2009

0 komentar
Jumlah jemaah dari berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia yang akan menunaikan Rukun Islam ke-5 pada musim haji 1430 Hijriah diperkirakan mendekati angka tiga juta orang.

Dengan jumlah itu, menurut keterangan tertulis dari kementerian Arab Saudi, Sabtu, tanpa menyebutkan rinciannya, berarti terjadi kenaikan sekitar 13 persen dibandingkan dengan jumlah jemaah haji pada tahun lalu (1429H).

Jemaah calon haji (calhaj) Indonesia sendiri pada musim haji 1430H berjumlah sekitar 209.000 orang terdiri atas sekitar 192.000 orang haji reguler program Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia (BPIH-dulu ONH), sekitar 17.000 haji nonreguler (nonBPIH-dulu ONH Plus) dan ratusan haji nonkuota yang diberangkatkan biro-biro perjalanan swasta tanpa koordinasi dengan departemen agama.

Sebaliknya, jumlah jemaah haji lokal diperkirakan turun sekitar 40 persen pada musim haji 1430H ini.

Juga tidak disebutkan rincian jumlah jemaah haji tahun ini dan tahun sebelumnya, namun dilaporkan bahwa penurunan jumlah warga setempat untuk menunaikan rukun Islam kelima itu terjadi karena tingginya biaya yang dikenakan dan adanya kekhawatiran merebaknya virus flu babi (H1N1).

Untuk haji lokal diperlukan biaya sekitar RS10.000 (sekitar Rp25 juta), sementara vaksinasi vaksin H1N1 bagi calon haji lokal baru berupa anjuran, belum merupakan keharusan.

Kampanye vaksinasi tahap pertama yang dilakukan terhadap 1 juta warga sejak pekan lalu sasarannya adalah calhaj lokal dan petugas yang melakukan kontak langsung dengan para jemaah calon haji.

Sebagian warga enggan mengikuti program vaksinasi gratis tersebut karena mengkhawatirkan efek sampingnya seperti demam, muncul bercak merah di kulit atau malah diisukan bisa mandul.

Sementara itu Kota Suci Mekah saat ini sudah dipadati ummat Islam dari berbagai penjuru dunia, khususnya di kawasan Masjidil Haram yang memutih menjadi lautan manusia yang mengenakan pakaian ihram atau gamis berwarna putih.

Saat shalat Jumat saja, diperkirakan hadir sekitar setengah juta umat yang memenuhi sampai halaman Masjidil Haram.

Setelah beberapa kali direnovasi dan diperluas, saat dengan luas 328.000 m2, Masjidil Haram mampu menampung satu juta umat.

Sebagian jemaah tampak pula berkerumun di toko-toko yang menjual cindera mata atau pernik-pernik haji, air zamzam, penukaran uang atau gerai-gerai makanan yang tesebar di kawasan seputar Masjidil Haram.

Akses kendaraan ditutup di jalan sekitar Masjidil Haram, sehingga jemaah harus berjalan beberapa ratus meter untuk menuju penghentian bus, taksi atau kendaraan-kendaraan yang menunggu mereka.

Menag membicarakan tentang pembatasan usia para jemaah haji,Pemberangkatan jemaah haji asal Indonesia pada tahun ini tidak terpengaruh dengan pembatasan usia para jemaah haji yang diterapkan Pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Indonesia hanya akan melakukan pengetatan tes kesehatan.

Demikian pengakuan Menteri Agama Maftuh Basyuni saat meresmikan penggunaan gedung Madrasah Tsanawiyah Satu Atap (MTs SA) Yayasan Pondok Kebon Dalem, Desa Tanggungan, Kecamatan Pucuk, Lamongan, Jawa Timur, kemarin. “Sebab, kendati ada batasan, kami sudah punya batasan sendiri yaitu 17 tahun hingga tanpa batas asal sehat,” terangnya.

Maftuh kembali menegaskan pembatasan umur 12-65 tahun bagi calon jamaah haji tidak akan banyak berpengaruh terhadap penyelenggaraan ibadah haji. Dia menjelaskan kewenangan penuh pemberian visa ada di kedutaan.

“Kalau diberi visa, anak usia 11 tahun pun bisa (berhaji). Tapi saya tidak menyarankan, karena kalau belum baligh. Oleh karena itu kuotanya diberikan pada yang sudah baligh,” ujarnya.

Menag bersama Kepala Perwakilan Ausaid, Blair Exell meresmikan secara simbolis 33 gedung MTs SA bantuan AusAid di lima provinsi. Yakni di Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Periode 2006-2007 telah dibangun 46 gedung MTS-SA. Sejak Juli 2008 lalu dibangun lagi 33 gedung dengan total anggaran Rp28,133 miliar. Sedang bangunan di MTS-SA Kebon Dalem ini dibangun dengan dana Rp1,1 miliar.

Turut mendampingi Blair Exell adalah Rodney Tiller, General Manager MCPM AIBEP atau Managing Contractor Project Management – Australia Indonesia Basic Education Program (MCPM – AIBEP).

Sementara dari Departemen Agama terlihat hadir Dirjen Pendiidkan Islam Mohammad Ali, Direktur Pendidikan Madrasah Firdaus dan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Jawa Timur, Imam Haromain. Tanpak pula Bupati Lamongan Masfuk, Wabup Tsalits Fahami, Kakandepag Kusaiyin Wardani.

SBY "Dituduh" sebagai biang keladi kekisruhan KPK vs POLRI

0 komentar
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai menjadi biang keladi kekisruhan antar lembaga hukum yang sedang terjadi di Indonesia. Statement SBY yang melarang KPK menjadi lembaga super bodi adalah titik awal pelemahan KPK.

"Ini semua gara-gara SBY ngomong di Kompas supaya tidak boleh ada lembaga superbodi seperti KPK," kata Sosiolog UI Thamrin Amal Tamagola.

Hal ini disampaikan Amal dalam dialog bertajuk 'Reformasi Politik dan Hukum: Refleksi Atas Wacana Peoples Power' di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (6/11/2009).

Menurut Amal, pernyataan SBY membangkitkan semangat Polri dan Kejagung untuk melemahkan KPK. Dinilainya kedua lembaga ini sudah mengincar KPK sejak lama.

"Itu yang menumbuhkan kepercayaan diri Polri dan Kejaksaan yang sudah lama diam kemudian ingin membonsai KPK," keluh Amal.

Menurut Amal, sebagai Presiden seharusnya SBY lebih bijaksana. Bagaimanapun juga Presiden akan sangat mempengaruhi opini masyarakat.

"Ini karena pernyataan gegabah dari Pak SBY. Sebenarnya sebagai intelektual begitu anda menjadi Presiden anda harus kontekstual," tandasnya.

Sabtu, 28 November 2009

Tentang Densus 88

0 komentar
Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Pasukan khusus berompi merah ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana.

Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Unit khusus berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu.

Satuan ini diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani pada tanggal 26 Agustus 2004. Detasemen 88 yang awalnya beranggotakan 75 orang ini dipimpin oleh Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian yang pernah mendapat pelatihan di beberapa negara.

Angka 88 berasal dari kata ATA (Anti Terror Act), sebuah undang-undang anti teror US, yang jika dilafalkan dalam bahasa Inggris berbunyi Ei Ti Ekt. Pelafalan ini kedengaran seperti Eighty Eight (88). Jadi arti angka 88 bukan seperti yang selama ini beredar bahwa 88 adalah representasi dari jumlah korban bom bali terbanyak (88 orang dari Australia), juga bukan pula representasi dari borgol.

Pasukan khusus ini dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat melalui bagian Jasa Keamanan Diplomatik (Diplomatic Security Service) Departemen Negara AS dan dilatih langsung oleh instruktur dari CIA, FBI, dan U.S. Secret Service. Kebanyakan staf pengajarnya adalah bekas anggota pasukan khusus AS. Pusat pelatihannya terletak di Megamendung, 50 kilometer selatan kota Jakarta.

Operasi Yang Pernah Dijalankan Densus 88:
-9 November 2005-Detasemen 88 Mabes Polri menyerbu kediaman buronan teroris Dr. Azahari di Kota Batu, Jawa Timur yang menyebabkan tewasnya buronan nomor satu di Indonesia dan Malaysia tersebut.
-2 Januari 2007-Detasemen 88 terlibat dalam operasi penangkapan 19 dari 29 orang warga Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang di Kecamatan Poso Kota. Tembak-menembak antar polisi dan warga pada peristiwa tersebut menewaskan seorang polisi dan sembilan warga sipil.
-9 Juni 2007-Yusron al Mahfud, tersangka jaringan teroris kelompok Abu Dujana, ditangkap di desa Kebarongan, Kemrajan, Banyumas, Jateng.
-8 Agustus 2009-Menggerebek sebuah rumah di Jati Asih, Bekasi dan menewaskan 2 tersangka teroris.
-8 Agustus 2009-Mengepung dan akhirnya menewaskan tersangka teroris di Temanggung.
-17 September 2009-Pengepungan teroris di Solo dan menewaskan 4 tersangka teroris salah satu diantaranya adalah Noordin Mohammed Top.

Sejarah Yayasan Dian Didaktika

0 komentar
Yayasan Dian Didaktika berdiri pada tanggal 14 Juni 1983, dan 8 bulan kemudian memiliki badan hukum dengan akte notaris R. Soerojo Wongsowidjoyo, SH No. 35 tanggal 22 Pebruari 1984.

Adapun tujuan berdirinya yayasan ini, sebagaimana tercantum dalam anggaran dasarnya , yaitu “ Ikut serta mengamalkan ajaran Islam serta membantu pemerintah dalam mengembangkan pendidikan/pengajaran, kesehatan, dan sosial/budaya”. Sehingga misi yayasan jelas, yaitu memberikan nuansa-nuansa Islami dalam setiap pelaksanaan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatannya. Walaupun pada tahun 1988, azas Yayasan mengalami perubahan dengan menghapus azas Islam dan hanya berazaskan Pancasila, akan tetapi etika Islam tetap menjadi landasan bagi setiap pelaksanaan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan yayasan.Badan atau Dewan Pendiri Yayasan Dian Didaktika terdiri seorang Ketua dan 16 orang anggota , yaitu :

* 1. dr. H. Sulastomo, MPH sebagai Ketua
* 2. alamat : Jl Ambon No. 165 Cinere
* 3. Ny. Hasni Bustami sebagi anggota
* 4. dst



Sedangkan susunan pengurus Yayasan Dian Didaktika telah mengalami 2(dua) kali perubahan yaitu yang pertama sebagaimana tercantum pada akte pendirian dan yang kedua mengalami perubahan sejak tahun 1993 sampai sekarang . Adapun susunan pengurus yang kedua hingga kini adalah :

Ketua Umum : Dra. Hj. Murdiati Sulastomo
Wakil Ketua : H. Lukman Hakim
Sekretaris : Dra. Hj. Suhatmi Santosa
Wakil Sekretaris : Dra. Chandrawati Arifin
Bendahara : Dra. Hj. Hendriati Adham
Wakil Bendahara : Hj. Birahma Lukman Hakim
Koordinator Bidang Pendidikan : Drs. H. Hendroko, MSc
Koordinator Bidang Sosial : Ninik Hasni Bustami
Anggota : Dra. Yasniati
Ir. H. Abdul Afif
Ini Para Murid Dian Didaktika: